Yayasan
SEKILAS YAYASAN PONDOK PESANTREN AL HIKMAH
1. LOKASI.
Secara geografis, Pondok Pesantren Al Hikmah terletak di desa Benda kecamatan Sirampog kabupaten Brebes, Jawa Tengah. Berada di jalur Purwokerto-Tegal, kurang lebih 7 KM dari Kota Bumiayu Brebes.
Pondok Pesantren Al Hikmah berdiri diatas lahan seluas 10 Ha. Dan berada lebih dari 200 M diatas permukaan laut.
2. SEJARAH.
A. Periode Permulaan
Medio 1911 M, sepulang dari tholabul ‘ilminya di beberapa Pesantren, KH. Kholil bin Mahalli memilih mukim (menetap) di tanah kelahirannya di desa Benda kecamatan Sirampog. Melihat keadaan masyarakat Benda yang saat itu tergolong minim ilmu agama, didasari semangat Bilhikmati Wal Mu’idzotil Khasanah (bijaksana dan nasehat yang baik), KH. Kholil memulai dakwahnya. KH. Kholil bin Mahalli mengadakan pengajian di surau-surau dan di rumahnya sendiri. Beberapa santri telah menetap di asrama pesantrennya, asrama santri yang tak lain adalah rumah KH. Kholil sendiri. Kegiatan dakwah inilah yang dikemudian hari menjadi cikal bakal berdirinya Pondok Pesantren Al Hikmah di desa ini.
Sebelas tahun kemudian, tepatnya pada tahun 1922. KH. Sukhaemi bin Abdul Ghoni (putra kakak KH. Kholil) yang menimba ilmu di kota suci Makkah pulang ke tanah kelahirannya, desa Benda. Tanpa membuang kesempatan, KH. Sukhaemi pun memulai perjuangan dakwahnya di tengah masyarakat. Beliau bersama KH. Kholil bin Mahalli saling bahu membahu mengangkat kualitas hidup masyarakat desa Benda. Tak hanya soal pendidikan agama, bidang lain seperti ekonomi dan budaya pun tak luput dari menjadi sasaran keduanya.
KH. Sukhaemi mendirikan sebuah bangunan dengan 9 (sembilan) kamarnya guna menampung para santri yang dikala itu kebanyakan masih berasrama dirumah-rumah penduduk dan surau-surau sekitar. Asrama santri dengan sembilan kamar inilah yang di masa mendatang tumbuh menjadi “Pondok Pesantren Al Hikmah”. Peristiwa ini terjadi pada tahun 1930 M.
Sebagai tindak lanjut pengembangan, masih ditahun yang sama Pondok Pesantren Al Hikmah pun merintis sebuah Madrasah Ibtidaiyah. Madrasah ini diberi nama TAMRINUSSHIBYAN
B. Periode Pertengahan.
Memasuki masa revolusi kemerdekaan yang penuh gejolak, Pondok Pesantren Al Hikmah pun tak luput dari pasang surut dan beragam peristiwa. Besarnya tekanan revolusi, membuat Pondok Pesantren ini diterpa beragam kejadian. Al Hikmah bahkan disebut nyaris hancur di masa itu.
Panggilan jihad fi sabilillah, menggerakkan keluarga Pesantren, para santri santri termasuk asatidz dan Pengasuh Pesantren bersama masyarakat menyatukan langkah, maju dikancah juang bela tanah air. Tak sedikit, pejuang yang gugur sebagai syahid, termasuk beberapa pengasuh dan asatidz Pesantren. Beberapa diantara para Asatidz yang gugur adalah, KH. Ghozali, M. Mifatah, H. Masyhadi, Amin bin Hj. Aminah, Syukri, Da’ad, Wahyu, dan Siroj. Perjuangan ini terus berlangsung hingga deklarasi proklamasi kemerdekan, 17 Agustus 1945.
Pasca kemerdekaan, ketika stabilitas dan keamanan nasional mulai pulih. KH. Kholil dan KH. Sukhaemi menggunakan kesempatan ini untuk membangun kembali Pondok dan madrasah yang sempat luluh lantah. Perlahan tapi pasti, santri-santri pun mulai datang kembali ke pesantrennya. Peristiwa ini terjadi di tahun 1952 M. Dalam masa itu, KH. Kholil dan KH. Sukhaemi dibantu oleh beberapa ustadz seperti KH. Ali Asy’ary (menantu KH. Kholil), Ust. Abdul Jalil, K. Sanusi, KH. Mas’ud dan lain sebaginya.
Sekitar tahun 1955 M, setelah melakukan perjuangan dakwah tiada henti, KH. Kholil bin Mahalli berpulang ke rahmatullah. Selang beberapa tahun kemudian (1964). KH. Sukhaemi bin Abdul Ghoni menyusul meninggalkan para santri dan masyarakat, berpulang ke rahmatullah. Allahu yarhamhuma.
C. Periode pengembangan
Sepeninggal KH. Kholil dan KH. Sukhaemi, tampu kepemimpinan pesantren pun diteruskan oleh para tunas muda, seperti KH. Shodiq Suhaemi, (Putra KH. Suhaemi) dan KH. Moch. Masruri Abdul Mughni (cucu KH. Kholil). Dibawah asuhan keduanyalah Pondok Pesantren Al Hikmah mampu berkembang pesat. Berbagi lembaga pendidikan berhasil didirikan.seperti: MTs 1(Th. 1964), MDA dan MDW (Th. 1965), MMA (1966), MA 1 (1968), Perguruan Takhassus Qiroatul Kutub (1988), MTs 2,3 (1986), TK Rodotul Atfal (1978), SMA (1987), MTs 4,5 (1989), MA 2 (1990), STM (1993), MAK (1994), AKPER (2002).
3. Lambang Pesantren
Lambang Pondok Pesantren Al – Hikmah adalah bola dunia yang berhiaskan kitab bertuliskan Al–Hikmah, bersayap dua dan diatasnya terdapat menara serta kubah masjid, mengarah pada satu bintang yang bertuliskan Ayat Al Qur’an surat Al Baqarah ayat 269 ditulis setengah lingkaran diatas dua sayap.Arti Lambang
Arti Bentuk
- Bola Dunia berarti cakrawala dunia yang akan dijadikan medan perjuangan Pondok Pesantren Al –Hikmah
- Dua sayap berwarna kuning pada kiri kanan bola dunia masing-masing sembilan helai berarti siaga atau siap-siap menuju cita-cita
- Menara diantara dua kubah berarti jalan menuju cita-cita luhur
- Bintang satu besar yang berada diatas menara berarti cita-cita luhur
- Kitab berarti pegangan
- Bingkai segi empat berarti empat dasar hukum Islam : Al Qur’an, Hadits, Ijma’ dan Qias.
- Bola Dunia berwarna biru berarti kedalaman
- Menara berwarna merah berarti semangat yang membara
- Dua sayap berwarna kuning berarti berusaha dan berdo’a
- Dasar berwarna hijau berarti kedamaian dan kesejukan
Visi :
Menjadi pesantren yang memberi landasan dalam pengembangan sistem pendidikan, pengajaran, dan dakwah.
Misi :
- Menyiapkan sumberdaya manusia yang tegak dalam aqidah, benar dalam beribadah, dan luhur dalam berperilakuMembina kehidupan masyarakat yang sehat, sehingga mampu mengembangkan dan melstarikan nilai-nilai keislaman.
- Mendukung proses pembangunan nasional melalui pemberdayaan insani yang memiliki jiwa pengorbanan, semangat beragama, serta luwes dalam bersikap.
03.30 Bangun Pagi
04.30 Jama’ah Sholat Subuh
05.00 Pengajian Al Qur’an
06.00 Pengajian Wetonan
07.15 Sekolah (bagi yang masuk pagi )
13.00 Sekolah ( bagi yang masuk sore )
14.00 Kegiatan Ekstra Sekolah ( bagi yang masuk pagi )
16.00 Madrasah Diniyah ( bagi siswa SMP, SMA, SMK )
18.00 Jama’ah Sholat Maghrib
18.30 Pengajian Sorogan ( ilmu alat ) dan MADIN
19.30 Jama’ah Sholat Isya’
20.00 Pengajian Santri Umum (Sentral)
21.00 Takrorruddurus
22.00 Istirahat
6. Staff Pengajar
Staf Asatidz terdiri ratusan orang dari berbagai disiplin ilmu yang merupakan tenaga-tenaga ahli di bidangnya masing-masing, berasal dari berbagai pesantren dan perguruan tinggi didalam maupun di luar negeri.
7. Fasilitas
- Masjid Jami’ berlantai dua dengan ukuran 20x30m
- Masjid Annur berlantai dua dengan ukuran 20x30m
- Asrama santri Putra 75 kamar Putri 95 kamar
- Asrama PTQ 51 kamar
- Perpustakaan Umum Ponpes Al Hikmah, 2 Lantai 10X30 m
- Ruang belajar
- Laboratorium IPA
- UnitPertanian (Green House : Budidaya tanaman Hias ), Kebun Bibit, Bud. Tan. Pangan, Bud. Tan. Holtikultura & Tanaman Herbal.
- Peternakan ( penggemukan Sapi dan Beternak kambing )
- Kolam ikan
- Workshop Komputer, Tata Busana, Perikanan,Pengelasan
- Laboratorium Bahasa dan AVA (Audio Visual)
- GOR (Gedung Serbaguna) 30x50m
- Asrama Diklat
8. Pengurus Yayasan
Meningkatnya jumlah santri di tiap tahunnya, akhirnya membutuhkan penanganan dan pengelolaan yang lebih. Maka demi lebih memaksimalkan dalam pengelolaan Pesantren itulah, sejak tahun 2006 dikenal sebutan Pondok Pesantren Al Hikmah 1 dan Pondok Pesantren Al Hikmah 2. Untuk memudahkan langkah-langkah yang diambil oleh lembaga pendidikan Ponpes Al Hikmah 2 serta dapat dipertanggungjawabkan secara hukum, maka pada tahun 2006 M melalui akta notaries No. 57 tanggal 19 Juni 2006 M didirikan Ponpes Al Hikmah 2 menjadi yayasan pendidikan Pondok Pesantren Al Hikmah 2 (No. Aktanotaris No. 57 tanggal 19 Juni 2006) menjadi yayasan pendidikan Pondok Pesantren Al Hikmah 2 (No. Aktanotaris No. 57 tanggal 19 Juni 2006) dengan struktur kepengurusan sebagai berikut :
Ketua I : H. M. Sholahuddin Masruri
Ketua II : M. Nasar Alamuddin Masruri
Sekretaris I : Shohibi
Sekretaris II : H. Ahmad Najib Affandi
Sekretaris III : Drs. Sulkhi Aziz
Bendahara I : Hj. Zulfan Ni’mah
Bendahara II : H. A. Izzudin Masruri
Pengawas : Drs. Mabruri, H. Itmamudin Masruri
9. PENUTUP
Demikian sekilas dan perkembangan Pondok Pesantren Al Hikmah Benda Sirampog Brebes, sejak berdirinya sampai sekarang. Semoga Allah Subhanahu Wata’ala selalu melimpahkan pertolongan dan hidayahnya kepada kita sekalian. Amin Ya Rabbal ‘Alamin.
Tentang Pengasuh
SOSOK ULAMA SALAFIYAH YANG BERPIKIRAN MODERN
PENGASUH PONDOK PESANTREN AL HIKMAH 2
BIOGRAFI KH. MOCH. MASRURI ABDUL MUGHNI
KH. Moch. Masruri Abdul Mughni yang akrab disapa Abah Masruri merupakan sosok Ulama alim, murah senyum, pembawaannya luwes, bijaksana, dan mampu mengatasi masalah.
Sejak kecilnya, Beliau telah dikenal memiliki jiwa kepemimpinan dan selalu dituakan di desa Benda. KH. Moch.Masruri Abdul Mughni di lahirkan di Desa Benda pada tanggal 23 Juli tahun 1943.
Beliau adalah putra pertama dari 2 (dua) bersaudara buah hati pasangan H. Abdul Mughni dengan Hj. Maryam, Beliau adalah cucu dari KH. Kholil bin Mahalli, salah seorang Muassis Pondok Pesantren Al Hikmah.
Pada tahun 1965, di usia yang ke 22 tahun KH. Moch. Masruri Abdul Mughni telah menikah dengan Hj. Adzkyah binti KH. Cholil yang waktu itu berusia 18 tahun. Dari hasil pernikahan tersebut Abah Masruri dikaruniai sembilan orang putra, dan tujuh orang putri . Pada tahun 1996 , di usia yang ke 48 tahun istri Abah Hj. Adzkyah meninggal dunia karena menderita sakit.
Atas petunjuk dan do’a restu beberapa para kyai pada tahun 1999 Abah menikah dengan Hj. Musdalifah bin Anas, dari hasil pernikahan yang kedua ini Abah dikaruniai dua orang putra, dan dua orang putri
PENDIDIKAN
Semenjak kecilnya, KH. Moch. Masruri Abdul Mughni telah mulai belajar ilmu agama di Pondok Pesantren Al Hikmah yang dikala itu diasuh oleh kakeknya sendiri yakni KH. Kholil bin Mahali di bantu oleh KH. Suha emi bin Abdul Ghoni (putra kakak KH.Cholil).
Pada tahun 1957 sampai dengan tahun 1959 KH. Moch. Masruri Abdul Mughni belajar mengaji dan memperdalam ilmu keagamaan pada KH. Sayuti dan KH. Bisri di Pondok Pesantren Tasik Agung Rembang, merasa sudah cukup belajar mengaji dan memperdalam ilmu keagamaan di Pondok Pesantren Tasik Agung Rembang maka pada tahun 1959 KH. Masruri Abdul Mughni hijrah ke Pondok Pesantren Bahrul Ulum Tambak Beras Jombang Jawa Timur hingga tahun 1965.
Selain nyantri di beberapa Pondok Pesantren tersebut , KH. Moch. Masruri Abdul Mughni juga aktif tabarukan di beberapa Pondok Pesantren di Indonesia, diantaranya adalah Pondok Pesantren Tebuireng Jombang Jawa Timur.
Karier
Selain belajar mengaji dan memperdalam ilmu keagamaan sejak kecil hingga sekarang KH. Moch. Masruri Abdul Mughni juga dikenal aktif dalam berorganisasi , diantara kiprah organisasi Beliau adalah :
- Pandu Ansor;
- Kepengurusan IPNU, pada tahun 1959 sampai dengan tahun 1965;
- Pengurus NU dari mulai Tingkat Ranting hingga PWNU, dari tahun 1965 sampai dengan tahun 1984;
- Sebagai Rois Jawa Tengah, sejak tahun 1984 selama 4 (empat) periode berturut-turut
- Rois Syuriah wilayah Jawa Tengah, sejak tahun 2003 sampai saat ini.