Monggo di pilih ..... sepengine panjenengan - panjenengan ...

Berita




Join Date: Dec 2009
Location: Jakarta, Indonesia
Posts: 1,446


Revolusi PSSI telah dimulai

Terpilihnya pasangan Prof.Dr.Ir Djohar Arifin Husin - Farid Rahman, SE,MBA dipucuk pimpinan PSSI dalam KLB PSSI di Solo kemaren menandakan genderang Revolusi PSSI telah ditabuh. Masyarakat sepakbola Indonesia patut berbahagia dengan akhir proses yang melegakan ini, karena akhirnya jiwa besar Jenderal George Toisuta dan Ir Arifin Panigoro telah menjadi angin segar bagi sepakbola Indonesia.

Komitmen Arifin untuk mengucurkan Rp.1 triliun per tahun bagi penyelenggaraan LPI diamankan dengan duduknya Farid Rahman Komisaris Bank Himpunan Saudara, Tbk,yang aslinya milik keluarga Arifin Panigoro, menjadi Waketum PSSI. Sementara dipucuk pimpinan, Ketum PSSI adalah asli orang bola, memulai karir bolanya dari pemain, lalu wasit lalu kepengurusan organisasi olah raga, diantaranya Sekjen KONI, sampai akhirnya menjadi Staf Ahli Menegpora.

Tidak perlu ditutup tutupi bahwa pasangan ini adalah pasangan yang direstui pasangan George Toisuta-Arifin Panigoro, karena restu ini sangat dominan dalam meredam kekisruhan Konggres PSSI selama ini. Ini adalah ending yang elegan dalam mengakhiri kemelut PSSI yang begitu mengkhawatirkan. Bahkan tidak berlebihan kalau banyak publik sepakbola yang berharap GT-AP tetap menjadi godfather dalam kepengurusan ini.

Dengan karir panjangnya di sepak bola, Prof Djohar Arifin pasti sudah fasih bahasa sepak bola Indonesia, bagaimana mewujutkan fair play, menghentikan praktek kotor pengaturan skor atau suap wasit, menyusun kasta prestasi dalam sepakbola, merangkul semua pegiat sepakbola, menjamin kelancaran kompetisi dan yang terpenting regenerasi sepakbola kita dengan pembinaan usia dini dan penyediaan infrastruktur sepakbola diseluruh pelosok tanah air akan menjadi fokus perhatiannya.

Sesaat setelah dipastikan menjadi Ketum PSSI, Djohar langsung bicara tentang perubahan lapangan sepak bola sesuai standard internasional, dan program perbanyakan pelatih sehingga disetiap kecamatan bisa ditempatkan seorang pelatih bertaraf internasional. Harapannya agar anak anak Indonesia semakin banyak yang mendapat sentuhan pelatih internasional sejak awal.

Dengan Farid Rahman, SE, MBA disisinya, apapun mimpi Djohar Arifin untuk memajukan sepakbola Indonesia sangat mungkin terlaksana sesuai jadwal. Karena ibarat selalu menggenggam ATM kemana mana. Bank Himpunan Saudara memang belum menjadi 10 besar bank di Indonesia, tetapi dengan nama besar Arifin Panigoro yang sangat gila bola dan merupakan orang terkaya ke 19 di Indonesia, bersama Hilmi Panigoro memiliki kekayaan bersih sekitar 860 juta dolar amerika melalui bisnis energinya Medco International, kelancaran aliran dana untuk membangkitkan sepakbola Indonesia bukan angan angan semata.

Apa lagi background pendidikan dan pengalaman kerja Farid Rahman, SE,MBA pun sangat mendukung untuk lahirnya ide kreatif penggalangan dana, bahkan untuk menjadikan sepakbola menjadi industri olah raga, dengan sirkulasi uang gila gilaan seperti di Spanyol, Italia atau Inggris. Bukan sekedar berbasis sogokan bandar judi seperti yang dulu pernah terjadi di republik mimpi sana.

Sepakbola Indonesia telah berada ditangan terbaik. Target pertama yang terlontar dari mulut Djohar adalah menjuarai Sea Games Palembang, dengan memasukkan semua talent terbaik sepakbola kita, tanpa melihat dari kelompok asalnya.

Tentang kepengurusan, dia akan membentuk kabinet yang simple dan proporsional , agar gerak organisasi lebih gesit dan fleksible. Djohar berencana mengisi kepengurusannya dengan orang orang profesional yang mampu membawa sepakbola sebagai sport industry.

Selamat bekerja Prof Dr Ir Djohar Arifin Husin dan Farid Rahman,SE,MBA. Publik sepakbola Indonesia sudah tidak sabar menunggu Indonesia menjadi juara dunia. Dan anda berdua menjadi tumpuan harapannya.

*dari berbagai sumber media.

 Baru-baru Ini Google berencana membuat project yang akan menyaingi facebook, namanya google+.
Pertanyaannya "Dapatkah Google+ mengalahkan Facebook?". Pertanyaan tersebut sebenarnya mungkin tak terlalu tepat. Ini bukan tentang satu situs melawan situs lainnya. Google+ lebih besar daripada itu. Alasan mengapa Google menyebutnya "Proyek Google+" ialah bahwa Google+ akan menjadi bagian sentral dari keseluruhan identitas Google. Itu akan membentuk kembali perusahaan tersebut.
Jadi pertanyaan yang lebih tepat adalah "dapatkah Google mengalahkan Facebook?" Jika ditempatkan seperti itu, kontes tersebut tampaknya jauh lebih seimbang.
Tentu saja Facebook memiliki awal yang besar, tapi ada beberapa alasan baik bagi orang untuk secara serius meninggalkan Facebook untuk Google+. Setidaknya ada 9 alasan seperti dikutip Kompasianer, Oscar, dari PCWorld.
1. Integrasi dengan layanan Google
Porsi terbesar yang dimiliki Google untuk menarik orang menggunakan Google+ ialah integrasi. Artinya Google akan membangun fitur dan peralatan Google+ ke hampir semua layanan online-nya mulai dari pencarian dokumen hingga Video. Google+ sudah diintegrasikan ke hampir keseluruhan produk Google.
Ini memperkenankan Anda memonitor semua peristiwa Google+ (pesan, update, dan lain-lain) sewaktu membagi konten dengan teman tanpa meninggalkan layanan Google yang sedang Anda gunakan. Jutaan orang menggunakan layanan gratis Google (Gmail, Dokumen, Pencarian, dll.), dan dengan keterikatan layanan tersebut dengan Google+ mungkin akan mudah bagi seseorang meninggalkan Facebook.
2. Manajemen pertemanan yang lebih baik
Google benar bahwa konsep "lingkaran" atau Circle lebih sesuai dengan cara kita berteman di kehidupan nyata. Kita memiliki banyak jenis teman, dan kita berinteraksi dan berkomunikasi dengan mereka dalam berbagai cara yang berbeda. Fitur Grup Facebook memperkenankan anda membentuk grup khusus teman, tapi dibandingkan dengan yang dilakukan di Google+, itu nampaknya tidak praktis. Lagi pula, Fitur Grup Facebook masih baru (tambahan), sedangkan Circle merupakan landasan dari platform Google+.
3. Aplikasi mobile yang lebih baik
Jika Anda adalah pengguna Android, anda bisa tahu bahwa memperoleh konten dari telepon Anda ke platform sosial lebih gampang, lebih bersih, lebih banyak fungsi dengan aplikasi mobile Google+. Aplikasi tersebut memang sudah mantap, tapi Google akan tetap mencari dan mencari cara untuk membuat Android anda menjadi anggota tubuh dari platform sosial Google+ anda. Google berharap untuk menggunakan basis pengguna Android-nya yang besar sebagai suatu bagian melawan Facebook, yang aplikasi mobile-nya walau kelihatan cantik tapi sedikit kikuk untuk digunakan.
4. Lebih gampang menemukan hal untuk dibagi
Fitur Spark Google+ merupakan satu lagi hal penting yang membedakannya dari Facebook. Spark ialah di mana Google mengungkit mesin pencarinya untuk melakukan sesuatu yang tidak dapat dilakukan Facebook yaitu memberikan pengguna aliran informasi instan yang relevan untuk dibagi bersama teman. Lantaran Facebook tidak memiliki mesin pencari, penggunanya harus meninggalkan situs itu untuk mencari data yang dapat dibagi atau menunggu teman mereka membaginya dengan mereka. Pertanyaan "bagaimana saya mencari sesuatu untuk dibagi" secara langsung dijawab dengan Spark.
5. Anda dapat mengambil kembali data Anda
Facebook dikenal kurang handal menangani data pribadi. Misalnya Anda dipaksa untuk membuat bagian tertentu data pribadi anda tampil ke publik, dan sangat sulit untuk secara permanen menghapus profil Facebook Anda. Di lain pihak, Google membuatnya mungkin bagi Anda untuk mengambil semua data yang Anda tempatkan di Google+ lalu pergi. Hal ini dilakukan melalui perangkat Google+ yang disebut "Data Liberation". Dengan hanya beberapa klik anda dapat mengunduh data dari Picasa Web Albums anda, Profil Google, Google+ stream, Buzz dan kontak.
6. Melabel foto lebih baik
Ketika melihat foto di Google+ anda dapat melabel nama orang-orang di dalamnya mirip dengan di Facebook. Anda membuat persegi empat kecil di sekitar wajah mereka, kemudian mengetikkan nama mereka pada kotak di bawahnya atau memilih salah satu nama yang diterka Google+. Namun ada perbedaan besar di mana Google menangani aspek privasi dalam melabel foto. Ketika Anda melabel seseorang, akan ada catatan seperti ini "Menambahkan label ini akan memberitahukan orang yang anda labelkan. Mereka dapat foto dan album terkait". Di lain pihak, Facebook tidak melakukan usaha untuk memperingatkan orang bahwa mereka telah dilabel (mungkin saja dalam foto yang tidak baik) dan memberikan mereka kesempatan langsung untuk mengeluarkan (remove) label itu.
Google juga telah memutuskan untuk sedikit malu menggunakan perangkat lunak pengenalan wajah, yang sekarang digunakan Facebook untuk secara otomatis mengidentifikasi orang dalam foto yang diunggah ke album pengguna.
7. Fitur obrolan grup yang mantap
Google+ memiliki fitur yang mengalahkan Facebook dalam urusan obrolan. Gampang untuk membuat grup khusus obrolan vidio dengan menggunakan fitur Hangouts pada Google+, dan membuat grup khusus untuk mengobrol nampaknya merupakan sesuatu yang alami dan menyenangkan untuk dilakukan dalam jejaring sosial. Hal yang mirip juga dilakukan oleh aplikasi mobile Huddle yang membuat pengguna Android memulai obrolan teks grup. Facebook tidak menawarkan perangkat ini.
8. Membagi konten lebih aman
Anjuran privasi sudah lama meminta situs jejaring sosial untuk memperkenankan pengguna menentukan tingkat privasi setiap konten yang dibagi, daripada menggunakan daftar penyetelan awal yang menentukan semua konten yang dibagi. Google nampaknya mendengar permintaan itu, dan membangun kapabilitas tersebut ke dalam Google+. Sebagai contoh, jika saya membagikan artikel atau mengunggah gambar dari kamera, Google+ memberikan saya pilihan lingkaran teman mana yang ingin saya bagikan konten tersebut. itu merupakan keuntungan Google+.
9. Google lebih baik mengurusi data pribadi Anda
Menjalankan sebuah jejaring sosial, semuanya tentang tanggung jawab untuk mengurusi informasi pribadi pengguna. Facebook merupakan perusahaan muda yang bergerak cepat yang telah terbukti angkuh dalam pergerakannya, kurang begitu peduli kepada privasi data pengguna, dan mudah diakses orang lain. Di lain pihak, Google merupakan perusahaan yang jauh lebih matang yang terlihat jauh lebih terpercaya ketimbang Facebook. Sebagian besarnya, Google telah beroperasi berdasarkan slogannya "Jangan Menjadi Jahat".





Setelah saya sempet kaget bahwa ternyata Kaos Timnas Brazil itu Made in Indonesia. Sekarang FIFA kembail mengagetkan saya. Organisasi sepak bola dunia FIFA, Selasa (3/2) waktu setempat mengeluarkan daftar 11 negara yang mengajukan diri untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia 2018 dan 2022.

Dari daftar yang dikeluarkan FIFA, ke-11 negara yang sudah resmi mengajukan penawaran adalah Australia, Belgia dan Belanda, Inggris, Indonesia, Jepang, Korea Selatan, Meksiko, Qatar, Rusia, Spanyol dan Portugal serta Amerika Serikat. Sementara Mesir yang sebelumnya juga menawarkan diri, akhirnya mundur.

"Hal ini amat menarik, karena begitu banyak calon kuat yang menyatakan diri bersedia menjadi tuan rumah kompetisi dunia itu," kata Presiden FIFA Sepp Blatter dalam pernyataannya.

"Krisis ekonomi yang melanda dunia membuka suatu dimensi baru dalam ketidakpastian manusia di seluruh dunia. Tetapi sepak bola merupakan suatu kekuatan luar biasa yang dapat menyatukan orang, juga dapat melahirkan inspirasi emosi dan harapan, keinginan dan kegembiraan," katanya.

FIFA mengatakan Senin bahwa Mesir juga menginginkan menjadi tuan rumah Piala Dunia 2022 tetapi satu-satunya calon tuan rumah dari daratan Afrika itu menghilang dari daftar akhir yang dikeluarkan Selasa.

Samir Zaher, presiden Sepak Bola Mesir (EFA), mengatakan kepada Reuters bahwa asosiasi mereka tidak pernah tertarik sebagai tuan rumah Piala Dunia, namun FIFA mengatakan mereka berminat.

"Kami menerima dua surat resmi, keduanya dari Persatuan Sepak Bola Mesir," kata juru bicara FIFA, "Surat pertama menyatakan mereka tertarik menjadi tuan rumah dan surat kedua menyatakan mereka tidak tertarik."

Proses berikutnya sebagai calon tuan rumah Piala Dunia itu adalah melakukan pendaftaran resmi bagi 11 negara calon tuan rumah itu mulai 16 Februari.
Inilah Beberapa Contoh Logo piala dunia 2018 dan 2022:
Spoiler for australia:
 
Spoiler for belgia dan belanda:
 
Spoiler for inggris:

Spoiler for indonesia:


 
Spoiler for jepang: belum ada

Spoiler for korea selatan:belum ada

Spoiler for meksiko: belum ada

Spoiler for rusia: belum ada

Spoiler for spanyol dan portugal:

Spoiler for usa:

Spoiler for Qatar:belum ada